Rabu, 12 Maret 2014

Agama Ibadah dan Kesehatan



MAKALAH AGAMA ISLAM

IBADAH DAN KESEHATAN




Dosen Pembimbing: Nanik, S.Ag


Disusun Oleh : Kelompok VIII

Ø  Desy Rosbilianah
Ø  Jimmy Armando
Ø  Lupita Ratnasari
Ø  Septiana Rahma

Local B1

AKADEMI FARMASI AL-FATAH BENGKULU

Jl. Indragiri Gg. 3 Serangkai Padang Harapan

Bengkulu

2014

 

 

 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Islam menaruh perhatian yang besar terhadap dunia kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang. Sebagaimana Firman Allah yang terdapat dalam Q.S. Al Baqarah : 168 yang artinya :  “wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu.” (Q.S.Al-Baqarah: 168)
Anjuran Islam untuk bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan di pandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai atau sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya, dan Islam sangat menekankan Kesucian atau Al-thaharah, yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri, penyakit sering kali berasal dari lingkungan yang kotor.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu hubungan kebersihan dengan kesehatan ?
2.      Apa itu hubungan wudhu dengan kesehatan ?
3.      Apa itu hubungan shalat dengan kesehatan ?
4.      Apa itu hubungan puasa  dengan kesehatan ?
1.3  Tujuan
1.      Pembaca mengetahui  tentang  hubungan kebersihan dengan kesehatan.
2.      Pembaca mengetahui  tentang  hubungan wudhu dengan kesehatan.
3.      Pembaca mengetahui  tentang  hubungan shalat dengan kesehatan.
4.      Pembaca mengetahui  tentang  hubungan puasa  dengan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN IBADAH DAN KESEHATAN

2.1  Kebersihan
            Surat yang pertama kali diturunkan adalah seruan belajar ,sedangkan surat yang kedua berkaitan dengan kebersihan.Surat yang pertama kali diturunkan“iqra’ yang berarti “ bacalah “, sedangkan yang kedua “ wa tsiyaabaka fathahhir “ yang berarti “ maka sucikanlah bajumu”.Sejarah telah membuktikan bahwa hanya islamlah yang pertama kali menerapkan sistem kebersihan secara alamiah . Umat islam tahu bahwa islam memerintahan sterilisasi dan memerangi polusi. Dalam agama islam istilah steril disebut istilah thaharah ( bersuci ).
Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya-nya, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis antar sesame makhluk. Ajaran yang menjadi dasar dalam membangun relasa vertikal dank horizontal ini adalah kebersihan. Bersih merupakan salah salah satu pokok dalam memelihara kelangsungan eksistensinya, sehingga tidak ada satupun makhluk kecuali berusaha untuk membersihkan dirinya.Bersih adalah kondisi sesuatu yang bebas dari hal yang kotor. Jadi benda yang di katakan bersih apabila tidak ada kotoran berupa apa pun. Maka dari pengertian ini dapahi diketahui bahwa kondisi bersih berarti sesuatu hal yang harus dijaga dan dirawat dari hal-hal yang kotor yang dapat dihinggapi oleh kuman serta menjadi sarang penyakit.
Dalam membangun konsep kebersihan, Islam menetapkan berbagai macam peristilahan tentang kebersihan. Yaitu istilah thaharah, nazhafah, tazkiyah, dan fitrah. Thaharah biasa digunakan untuk menyebut kebersihan badani sebagai syarat untuk melaksanakan ibadah. Nazhafa biasanya gunakan untuk menyebut lingkungan sekitar yang bersih. Tazkiyah digunakan untuk menyebut kebersihan sesuatu yang tidak tampak. Sedangkan fitrah biasa digunakan untuk menyebut kebersihan holistik umat manusian berkenaan dengan keyakinan dan jiwa. Semua term tersebut mengandung makna bersih zahir dan batin. Dalam ajaran Islam, bersih zahir tidak cukup tetapi dalamnya pun harus suci. Karenanya sesuatu yang tampa luarnya bersih masih harus juga disucikan betinnya. Contoh, orang yang hendak melaksanakan shalat tidak cukup hanya bersih, tetapi juga harus suci. Sunci zahir saja tidak cukup tetapi juga harus suci dari najis yang sifatnya batin, yaitu suci dari hadats kecil dan hadats besar. Bahkan seorang hanmba yang hendak menyempurnakan beribadah kepada Allah harus bersih dari perbuatan dosa, maka ia harus bertaubat, beristighfar dan berbuat baik. Karenanya, makna bersih amat holistik yang menyangkut berbagai persoalan kehidupan, baik dunia dan akhirat  Kebersihan dalam pandangan Islam sangat erat hubungannya dengan kesehatan. Karenanya tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sehingga mampu menjadi umat pilihan dan khalifah Allah untuk memakmurkan bumi. “Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia”. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya kesehatan untuk menjalankan agama secara sempurna.
Allah SWT memerintah hambanya untuk melaksanakan ibadah dengan ketentuan bersuci. Ini menunjukkan bahwa keduanya tak dapat dipisahkan dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Antara ibadah dan suci terdapat hubungan yang erat dan timbal balik, di mana kesucian dianggap sebagai ibadah, dan ibadah itu sendiri dianggap tidak sah atau sempurna tanpa melalui kebersihan suci.Al-Quran menjadikan kebersihan dan kebersihan sebagai sarana untuk menentukan kualitas ibadah. Karenanya, kebersihan selalu dijadikan sebagai syarat dari suatu ibadah baik kesucian lahiriyah maupun batiniyah. Kesucian lahiriyah berorientasi kepada sah dan tidak sahnya suatu ibadah, sedangkan kebersihan bathiniyah lebih terfokus kepada kesempurnaan suatu ibadah yaitu diterima atau tidak diterima. Kaitan yang erat ini seharusnya dapat dijadikan budaya dalam kehidupan karena pelaksanaan ibadah rutin dilaksanakan setiap hari. Suatu contoh keterkaitan antara pelaksanaan ibadah dengan kesucian adalah rukun Islam berupa shalat, zakat, puasa dan haji. Hal yang paling menarik dari ibadah-ibadah ini ialah adanya penentuan syarat-syarat suci sebelum pelaksanaan ibadah dan tujuan suci yang hendak diraih. Syarat-syarat ini pada umumnya mengarah kepada sifat bersih baik lahir maupun batin. Makna kebersihan yang digunakan dalam Islam ternyata mengandung makna yang banyak aspek, seperti aspek kebendaan, aspek harta dan aspek jiwa. Thaharah (suci) bermakna bersih dari kotoran yang najis. Maka tidak heran jika kitab-kitab fikih Islam menempatkan bab thaharan diawal, sebelum membahas shalat. Dalam kitab suci Al-qur’an banyak ayat yang menganjurkan untuk bersuci. Alalh berfirman :
74:4
 “Dan pakaianmu bersikanlah” (QS.Al Muddatsir ayat: 4)

2.2 Wudhu
Allah berfirman :
            2:222
           
“ sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang selalu bersuci “ ( qs.Al-baqarah:222)
Beberapa penelitian yang berkaitan tentang faktor-faktor terjadinya kanker kulit telah membuktikan bahwa sebagian besar penyebabnya adalah bersentuhnya kulit dengan materi-materi kimia. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah kanker kulit adalah dengan menghilangkan sisa-sisa bahan kimia tersebut dari permukaan kulit, yaitu dengan cara sering dicuci untuk mengurangi pengaruh materi tersebut terhadap sel-sel kulit.
Seperti halnya wudhu yang dilakukan secara berulang-ulang setiap hari akan mampu menghilangkan bakteri-bakteri tersebut. Sebagaimana halnya wudhu juga akan menjadikan seorang muslim bersih, disukai, dan diterima oleh lingkungannya. Maka, ketika ia melakukan aktivitas harian, ia memiliki semangat, produktivitas, bahkan optimisme untuk meraih masa depan.Di antara manfaat wudhu adalah ketika mencuci muka dengan air sebanyak lima kali dalam sehari maka hal itu akan menjaga mata dari penyakit radang mata. Begitu pula istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung) dan istintsar (mengeluarkan air dari hidung) akan membersihkan rongga dan bagian dalam hidung dari berbagai kuman. Seperti halnya membasahi kulit dalam wudhu adalah benteng dari segala penyakit. Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa yang berwudhu lalu ia sempurnakan wudhunya maka dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya sampai ke bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)
Beliau juga bersabda, “Apabila seorang hamba berwudhu lalu ia berkumur-kumur maka keluarlah dosa-dosanya dari mulutnya. Apabila ia ber-istinsyaq maka keluarlah dosa-dosanya dari hidungnya. Apabila ia mencuci mukanya maka keluarlah dosa-dosanya dari mukanya sampai keluar dari kedua alisnya. Apabila ia mencuci kedua tangannya maka keluarlah dosa-dosanya dari kedua tangannya sampai keluar dari bawah kuku-kukunya. Apabila ia membasuh kepalanya maka keluarlah dosa-dosanya dari kepalanya sampai keluar dari kedua telinganya. Apabila ia mencuci kedua kakinya maka keluarlah dosa-dosanya dari kedua kakinya sampai keluar dari bawah kuku-kuku kakinya.”
·         Wudhu sebagai senjata kaum beriman
5:6 
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”(QS: Al-Maidah Ayat: 6)
Wudhu mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan seorang muslim.wudhu menjadikan selalu dalam keterjagaan ,vitalitas dan kebersinaran (aura).Hadist tentang wudhu:
1.      Barangsiapa berwudhu dengan baik keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya sampaipun dari bawah kuku-kukunya.(HR. Muslim)
2.      Seorang yang selesai berwudhu dengan baik lalu mengucapkan dua kalimat syahadat, maka akan terbuka baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia dapat memasuki pintu yang mana saja dia kehendaki. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3.      Nabi Saw melihat Sa'ad yang sedang berwudhu, lalu beliau berkata, "Pemborosan apa itu, hai Sa'ad?" Sa'ad bertanya, "Apakah dalam wudhu ada pemborosan?" Nabi menjawab, "Ya, meskipun kamu (berwudhu) di sungai yang mengalir." (HR. Ahmad)
4.      Akan terdapat dalam umat ini suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam berwudhu dan berdo'a. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
5.      Umatku akan tampil pada hari kiamat dengan wajah bersinar, tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wudhu. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
·         Wudhu mencegah penyakit kulit
Rasulullah bersabda, “Barang siapa berwudhu dengan sempurna maka dosa-dosanya akan keluar dari jasadnya hingga keluar dari jari-jarinya.” (HR MUSLIM dalam shahihnya (361)), kitabuth thaharah.Dalam hadis lain, beliau berssabda:
”Sesungguhnya, umatku akan di panggil pada hari kiamat dalam kondisi putih bersinar karena bekas wudhu. Maka, barang siapa diantara kalian bisa memperpanjang putih sinarnya, hendaknya ia melakukanya. (HR Bukhari)
Ilmu pengetahuan modern telah menetapkan bahwa orang-orang yang selalu berwudhu, mayoritas hidup mereka senantiasa bersih dan terbebas dari bakteri. Ketetapan ini diambil setelah diadakan pemeriksaan melalui mikroskop terhadap ‘ladang’ bakteri pada sekelompok orang yang berwudhu secara teratur dan sekelompok orang yang jarang berwudhu. Hasilnya, orang yang rajin berwudhu tubuhnya bersih dari ‘ladang’ bakteri. Sebaliknya, orang yang tidak pernah berwudhu terdapat bermacam ‘ladang’ bakteri pada anggota tubuhnya. Sebagian besar diantaranya berupa bakteri bulat yang berkelompok dan sangat berbahaya. Jenis bakteri ini sangat cepat menyebar. Ia pun merupakan organisme yang menyebabkan banyak penyakit. Selain itu wudhu juga menghindari kita dari bahaya keracunan. Mengapa bisa demikian ? keracunan itu bisa terjadi karena adanya pertumbuhan bakteri berbahaya di dalam lubang hidung. Dari lubang hidung ini, bakteri masuk kedalam lambung dan usus sehingga menimbulkan radang dan berbagai penyakit, terutama bila bakteri itu telah masuk ke peredaran darah. Oleh karena itu, Islam mensyariatkan istinsyaq (menghirup air ke hidung dan mengeluarkanya) sebanyak 3 x setiap wudhu.Adapun tentang syariat berkumur-kumur, telah terbukti bahwa itu dapat menjaga mulut dan tekak (saluran antara rongga mulut dan tenggorokan) dari berbagai macam radang, pembekakan pada gusi, dan mencegah gigi dari kerapuhan. Sebab, kumur-kumur dapat menghilangkan sisa-sisa makanan yang barang kali masih tertinggal di dalam mulut. Telah terbukti secara ilmiah bahwa 90 % dari sekelompok orang yang kini tidak memiliki gigi, seandainya dahulu mereka memperhatikan kebersihan mulut, mereka tidak akan kehilangan gigi sebelum masanya.Jika mulut tidak di bersihkan maka materi bernanah dan sisa makanan yang busuk di mulut bercampur dengan air liur dan makanan. Lambung akan menghisapya dan akan mengalir ke aliran darah. Darah akan meneruskan keseluruh anggota badan. Ini akan menyebabkan banyak penyakit.Berkumur-kumur juga mampu melatih otot wajah sehingga terlihat lebih awet muda. Latihan seperi ini jarang sekali mendapatkan perhatian dari guru-guru olahraga. Mereka hanya memfokuskan untuk melatih otot besar saja.
·         Rahasia di balik wudhu
1.      Keutamaan Berkumur –kumur
Berkumur –kumur berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut. Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.
2.      Istinsyaq
Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah. Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yg berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Tidak diragukan lagi bahwa lubang hidung merupakan tempat yg rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu den melakukan istinsyaq (memasukan dan mengeluarkan air ke dan dari hidung di saat berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia akan bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yg lain.
3.      Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan
Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung. Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sanpai ke siku juga daat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yg ideal untuk berkembang biaknya bakteri.Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita
4.      Membasuh Kedua Telapak Kaki
Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu
·         Wudhu sebagai langkah preventif dari berbagai penyakit

2.3Shalat
4:103
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman
(Q.S An-Nisa:103)

20:132

“ ajaklah keluargamu melakukan shalat dan tekunilah “
(Q.s Thaha:132 )
Selain melaksanakan perintah agama, mengobati kerinduan jiwa pada sang Pencipta, sholat juga punya efek yaitu menyehatkan tubuh. Seorang pakar ilmu pengobatan tradisional, Prof H Muhammad Hembing Wijayakusuma, telah melakukan penelitian yang mendalam tentang hal itu. Hasil penelitian itu disebarkannya kepada umat Islam, baik melalui media massa maupun buku yang berjudul “Hikmah Sholat untuk Pengobatan dan Kesehatan”. Bahkan, duduk Tasyahud diyakini bisa menyembuhkan penyakit tanpa operasi.
·         Shalat sebagai terapi jiwa dan raga
Sholat adalah sarana yang paling efektif untuk menyegarkan jasmani dan menenangkan jiwa. Masalahnya, shalat yang dilaksanakan oleh kebanyakan kaum muslimin belum sebagaimana mestinya. Orang yang sehabis melaksanakan shalat seolah-olah tidak memperoleh kesan apa-apa. Antara sebelum dan sesudah shalat tidak ada bedanya. Bahkan antara orang yang shalat dan yang tidak juga mirip-mirip saja.Itulah barangkali yang menyebabkan orang tidak lagi tertarik mengkaji manfaat shalat, kecuali sebatas kewajiban yang harus ditunaikan saja. Ini tantangan yang mesti kita jawab. Bukan dengan banyak-banyakan argumentasi. Bukan dengan adu konsep dan dalil yang mendetail. Kita perlu bukti. Hanya dengan bukti nyata, baru orang akan melirik kembali potensi sholat yang selama ini ditelantarkan ummatnya.Soal ketenangan jiwa adalah janji Allah yang sudah pasti akan diberikan kepada orang yang shalat. Ada jaminan yang pasti bahwa orang yang benar dalam shalatnya bakal memperoleh ketenangan ini. Allah berfirman:
20:14

“Tegakkan shalat untuk mengingat-Ku.“(Qs. Thaha: 14)
13:28

 “Ketahuilah, dengann mengingat Allah, hati menjadi tenang.” (Qs. Ar-Ra’du: 28)
Hati bisa tenang bila mengingat dan dzikir kepada Allah, sedang sarana berdzikir yang paling efektif adalah shalat. Tentu bukan sembarang shalat.Sebagaimana dalam ayat di atas, perintah Allah adalah tegakkan, bukan laksanakan.Mendirikan shalat beda dengan sekadar melaksanakan. Mendirikan shalat punya kesan adanya suatu perjuangan, keseriuasan, kedisiplinan, dan konsentrasi tingkat tinggi. Jika sekadar melaksanakan, tak perlu susah payah, cukup santai asal terlaksana. Itulah sebabnya Allah memilih kata perintah “aqim” yang berarti dirikan, tegakkan, luruskan.Kenyataannya tidak demikian, banyak di antara kaum muslimin yang melaksanakan shalat tapi tidak menegakkannya. Bagi mereka pokoknya shalat, kewajiban gugur lepas dari ancaman siksa, dan menunggu pahala. Cukup. Andai ada sensus tentang pelaksanaan shalat ini, maka dapat dipastikan bahwa bagian terbesar ummat Islam adalah golongan ini.
Kondisi ini sungguh memprihatinkan. Sayang belum banyak pemimpin dan ulama yang menganggap perlu menjelaskannya kepad ummat. Jika toh mengkaji shalat, maka yang paling banyak mendapat perhatian adalah seputar kaifiyatush-Shalat, yang tidak berkutat dari masalah fiqh. Lebih parah lagi bila mereka berhenti mengkaji hanya pada masalah-masalah khilafiyah. Bukan untuk mencari penyelesaian, tapi malah memperlebar jarak perbedaan, mempertajam pertentangan, dan merusak kesatuan. Dalam hal ini Rasulullah menjawab melalui sabdanya:
“Berapa banyak orang yang melaksanakan shalat, keuntungan yang diperoleh dari shalatnya, hanyalah capai dan payah saja.” (HR. Ibnu Majah)
.Wajib bagi kita mengikuti tata cara shalat sebagaimana yang diajarkan Rasulullah kepada kita. Tidak boleh ada penyimpangan sedikit pun juga. Sekecil apapun gerakan itu harus sesuai dengan sunnah. Akan tetapi yang semestinya juga kita contoh dan tiru pada Nabi bukan sekadar gerakan fisik tapi juga gerakan batinnya. Jika beliau batinnya sering bergetar ketika membaca surat-surat tertentu, atau pada bacaan-bacaanm tertentu, apakah kita juga sudah demikian?
Bukan berarti kita memaksakan diri untuk menggetarkan batin. Juga bukan dengan memaksakan diri untuk menangis, tidak bisa itu. Agar batin bergetar, suasana hati harus khusyu’.Khusyu’ adalah satu tingkat kosentrasi yang luar biasa tingginya. Ini dicapai lewat kedisiplinan mengikuti tata cara yang telah diatur sedemikian rupa, mulai dari berwudhu, adzan, iqamat, dan seterusnya berdiri untuk shalat, takbir, rukuk, sujud, bacaan-bacaan dalam shalat, yang semuanya mengantar untuk konsentrasi mengingat Allah. Malah dapat dikatakan bahwa yang lebih penting dan utama dalam shalat itu bukan gerakan fisik, tapi gerakan batin. Gerakan fisik bisa diganti atau ditiadakan jika memang tidak mampu. Tapi dzikir kepada Allah tetap harus berjalan, kapanpun juga.Seorang yang tidak mampu berdiri karena sakit, bisa mengganti gerakan berdirinya dengan hanya duduk, mengganti gerakan ruku’nya dengan isyarat sedikit membungkuk. Demikian juga sujudnya. Tidak bisa berdiri diperbolehkan duduk. Tidak bisa duduk dengan berbaring dan sebagainya.Yang tidak bisa diganti adalah gerakan batin. Ini yang mutlak harus ada. Tanpa kehadiran hati, shalat hanya merupakan gerakan mati. Gerak otomatis, bagai patung saja. Jika demikian, apa artinya?Itulah sebabnya Allah memberi ancaman yang cukup keras kepada kita, dengan kata yang amat pedas :
107:4
107:5

“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai dalam shalatnya.” (Qs. al-Maa’uun: 4-5)
Jadi ketenangan batin, apalagi janji-janji yang lain terhadap orang yang shalat itu tidak serta merta diberikan Allah begitu saja. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Bagi yang lalai dalam shalatnya bukan saja tidak bakal mendapatkan janji-janji tadi, malah ada ancaman keras dari Allah swt.
Itulah barangkali rahasia, kenapa ummat Islam tidak sukses, padahal mereka telah menjalankan shalat. Semestinya tidak demikian. Andai saja mereka melaksanakan shalat sesuai dengan tuntunan Islam, kemenangan mesti dan keberhasilan pasti diperolehnya.Allah sendiri berjanji
:
23:1
23:2
“Sungguh telah beruntung orang-orang beriman. Yaitu mereka yang khusyu’ dalam shalatnya.” (Qs. Al-Mu’minuun: 1-2)
Rasanya tidak terlalu sulit dipahami jika orang yang itens komunikasinya dengan Allah –melalui shalat sebagai sarananya– berhasil mencapai kemenangan dan keberhasilan di berbagai sektor kehidupan. Sebab, siapa lagi yang merupakan sumber energi dari semua bentuk kekuatan kalau bukan Allah swt.
Jika kita sudah dekat dengan sumber energi dan sumber kekuatan itu, maka dengan sendirinya kita pasti lincah bergerak, dan tentu saja juga kuat. Dari sana kemenangan pasti didapat. Karenanya tidak salah bila redaksi adzan itu didahului dengan ajakan shalat (hayya alash-shalaah), kemudian disusul dengan ajakan untuk menang (hayya alalfalaah). Memang demikian seharusnya. Shalat kemudian menang.
Rahasia kemenangan itu terletak pada kedekatan kita dengan Allah. Jika kita sudah dekat, artinya komunikasi kita secara vertikal lancar tak tersumbat, melalui shalat wajib dan sunnah, maka kemenangan itu pasti didapat. Allah pasti membantu hamba-Nya yang dikasihi. Masalahnya, sudahkah ada jaminan bahwa kita telah menjadi kekasih-Nya?Alangkah hebatnya potensi ibadah, khususnya shalat ini. Sayang ummat Islam belum menggalinya sebagai suatu pelajaran yang siap disajikan di kelas, sebagai praktek yang dapat dilaksanakan di lapangan, dan sebagai satu bukti yang dapat dilihat dan disaksikan pengaruh dan dampaknya.Andaikata shalat ini dikaji secara intensif, dipraktekan sesuai sunnah Nabi di dalam menyedot kekuatan-kekuatan yang dijanjikan Allah, pasti sudah lama nasib ummat Islam tidak seperti ini.Terus terang kita khawatir jika potensi shalat diabaikan oleh ummat Islam, kemudian mereka memandang bahwa shalat tidak memiliki arti lagi dalam kehidupan sehari-hari, maka bencana akan datang menimpa. Bukan saja bencana alam, tapi juga bencana agama. Mereka tidak mau lagi melirik shalat untuk menenangkan jiwanya, tapi sudah menggunakan cara-cara yang lain. Mereka mencari terapi yang lain untuk mencegah fakhsa’ dan munkar, dengan cara yang tidak diajarkan agama.
Jika shalat sudah tidak dipandang sebagai sesuatu yang potensial lagi, lalu di mana letak keislaman kita? Bukankah shalat sebagai tiang agama? Kalau tiang itu sudah kita anggap tidak bisa lagi menyangga bangunan yang ada, maka bangunan apa yang bisa kita dirikan disana?

“Pokok urusan itu Islam, sedang tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad fi sabilillah.” (HR. Ahmad dan Turmudzi)
Fenomena yang akhir-akhir ini terjadi, tidak lain karena kita lalai dalam menyodorkan shalat sebagai alternatif terbaik untuk menenteramkan jiwa. Pada saat dunia sedang gelisah seperti sekarang, orang pada sibuk mencari ketenangan. Dengan segala cara mereka ingin dapatkan. Tak peduli harus lari ke kuil atau pertapaan-pertapaan sepi. Tak peduli harus pergi ke hutan sendirian, pokoknya dapat menentramkan hati. Alangkah idealnya bila kita segera memberi jawab atas keresahan ummat ini. Kita sodorkan alternatif satu-satunya yang dapat menghilangkan stres dan tekanan jiwa itu, yakniu laksanakan dan tegakkan shalat
.
·         Shalat menjaga kesehatan jasmani
Apa hubungan sholat dengan kesehatan ? menurut Hembing, setiap gerakan-gerakan shalat mempunyai arti khusus bagi kesehatan dan punya pengaruh pada bagian-bagian tubuh seperti kaki, ruas tulang punggung, otak, lambung, rongga dada, pangkal paha, leher, dll. Berikut adalah ringkasan yang bermanfaat untuk mengetahui tentang daya penyembuhan di balik pelaksanaan sholat sebagai aktivitas spiritual.
1.      Berdiri tegak dalam sholat
Gerakan-gerakan sholat bila dilakukan dengan benar, selain menjadi latihan yang menyehatkan juga mampu mencegah dan meyembuhkan berbagai macam penyakit. Hembing menemukan bahwa berdiri tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.

2.      Rukuk
Rukuk juga sangat baik untuk menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang yang terdiri dari tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan ruas tulang tungging. Dengan melakukan rukuk, kita telah menarik, menggerakan dan mengendurkan saraf-saraf yang berada di otak, punggung dan lain-lain. Bayangkan bila kita menjalankan sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat sehari semalam. Kalau rakaat kita rukuk satu kali, berarti kita melakukan gerakan ini sebanyak 17 kali.
3.      Sujud
Belum lagi gerakan sujud yang setiap rakaat dua kali hingga junlahnya sehari 34 kali. Bersujud dengan meletakan jari-jari tangan di depan lutut membuat semua otot berkontraksi. Gerakan ini bukan saja membuat otot-otot itu akan menjadi besar dan kuat, tetapi juga membuat pembuluh darah dan urat-urat getah bening terpijat dan terurut. Posisi sujud ini juga sangat membantu kerja jantung dan menghindari mengerutnya dinding-dinding pembuluh darah.
4.      Duduk tasyahud
Duduk tasyahud akhir atau tawaruk adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa operasi. Posisi duduk dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke arah kiblat ini, secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas, mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Untuk laki-laki sikap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan kekuatan organ seks.
5.      Salam
Bahkan, gerakan salam akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, menurut penelitian Hembing punya manfaat besar karena gerakan ini sangat bermanfaat membantu menguatkan otot-otot leher dan kepala. Setiap mukmin pasti bisa merasakan itu, bila ia menjalankan sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar, sendi-sendi dan otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali berfikir dengan terang. Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya dengan sadar, ada juga yang tak disadari. Tapi harus diingat, sholat adalah ibadah agama bukan olahraga.


2.4 Puasa
Puasa merupakan praktek 'ubudiyah kepada Allah, mengerjakan segala perintah dan mewaspadai segala laranganNya secara jelas maupun samar. Dan inilah yang dikatakan sebagai sasaran dan tujuan puncak ibadah. Disamping puasa adalah suatu ibadah, ia juga mengandung suatu unsur ketahanan diri sekaligus obat bagi penyakit-penyakit fisik dan mental. Sebagaimana Allah berfirman
2:184
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Al-Baqarah: 184).
Hanya Allah yang Mahatahui secara mendetail, menyeluruh, serta meliputi segala sesuatu yang baik, yang merusak, yang menambah sehat dan yang mengurangi sakit bagi manusia, karena Allah adalah Dzat yang menciptakan dan memusnahkan penyakit tersebut. Oleh sebab itu, Allah mewajibkan puasa terhadap kita serta umat-umat terdahulu bukan karena ia adalah tergolong masalah ibadah kepadaNya saja. Namun karena puasa juga mengandung nilai-nilai kesehatan bagi manusia secara fisik dan mental.Sebuah kesalahan besar, opini mayoritas yang menyatakan bahwa puasa adalah mencegah tubuh dari unsur-unsur pangan yang terkandung dalam makanan dan minuman. Dan tubuh manusia bagaikan tungku yang bekerja dengan memakai bara api. Sebagaimana sebagian para pakar di bidang kedokteran mencampuradukkan pengertian antara menahan lapar secara penuh dalam beberapa waktu yang kemudian dinamakan dengan "puasa medis" (as-Shiyam at-Thibby) dengan "puasa Islami" (as-Shiyam al-Islamy) yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan puasa medis.
Dengan merebaknya opini dan pencampuradukan persepsi ini, sebagian orang meragukan hikmah dan manfaat-manfaat secara fisik dan mental yang terkandung dalam puasa yang diajarkan Islam. Realita ilmiah -secara yakin- menunjukkan bahwa dalam tubuh manusia terdapat suatu ruangan penyimpanan tenaga (power) yang memberikan kekuatan pada tubuh agar senantiasa bekerja dan bergerak dalam beberapa hari tanpa menyerap makanan tambahan.
·         Hubungan puasa dengan kesehatan
1.      Memberikan kesempatan organ lambung beristirahat
2.      Terhindar dari sakit maag
3.      Terhindar dari kegemukan
4.      Meningkatkan kekebalan tubuh
5.      Hipertensi lebih terkontrol
·         Puasa preventif terhadap penyakit fisik dan mental
1.      Memperkuat sistem imunitas ( kekebalan tubuh) sehingga tubuh lebih steril dari berbagai penyakit. Indikator fungsional sel2 limfa pun semakin membaik 10 x lipat. Persentase sel yang bertanggung jawab atas kekebalan kualitatif juga semakin bertambah.
2.      Melindungi tubuh dari obesitas dengan segala resiko dan bahayanya.
3.      Puasa melindungi tubuh dari terbentuknya batu-batu ginjal ( yang menjadi penyebab kencing batu dan lain-lain) sebab puasa menaikan kadar sodium didalam darah sehingga ia pun bisa mencegah pengkristalan garam kalsium
4.      Puasa mensterilkan tubuh dari bahaya racun yang menggumpal didalam sel-sel atau jaringannya akibat konsumsi makanan , khususnya makanan yang diawetkan dan hasil olahan pabrik, juga mengkonsumsi obat-obatan,dan menghirup udara yang telah terkontaminasi dengan racun-racun ini.
5.      Puasa bisa meringankan dan meredam gejolak seksual terutama dikalangan pemuda.
6.      Puasa merupakan tindakan preventif dari berbagai penyakit , pikiran dan kejiwaan.pengaruhnya telah dibuktikan dalam menangkal schizok hrenia. Dokter yuri nikolayov mengatakan bahwapenyakit pikiran bisa diatasi dengan efek puasa dan diet.kesimpulan ini muncul setelah melakukan uji puasa pada 1000 penderita gangguan mental. Ternyata 65% diantara mereka mengalami perkembangan positif dan signifikan . S`etelah 6 jam setegah dari meraka menjalani eksaminasi kembali dan hasilnya tetap menunjukkan bahwa mreka
dalam kondisi kesehatan yang prima .

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
       Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan beribadah kita dapat terhindar dari penyakit. Dimana dapat kita lihat bahwa :
·           Wudhu
Kesehatan yang kita dapatkan dari wudhu seperti :
1.        Membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit dengan berkumur-kumur.
2.        Mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.
3.        Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba,
4.        Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman.
5.        Sebagai langkah preventif dari berbagai penyakit.
·           Shalat
1.        Berdiri tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.
2.        Pada saat rukuk menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang yang terdiri dari tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan ruas tulang tungging.
3.        Bersujud dengan meletakan jari-jari tangan di depan lutut membuat semua otot berkontraksi.
4.        Pada duduk tasyahud secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas, mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung kaki.
5.        Saat salam dapat membantu menguatkan otot-otot leher dan kepala.
·           Puasa
1.        Memperkuat sistem imunitas ( kekebalan tubuh) sehingga tubuh lebih steril dari berbagai penyakit.
2.        Melindungi tubuh dari obesitas dengan segala resiko dan bahayanya.
3.        Puasa melindungi tubuh dari terbentuknya batu-batu ginjal.
4.        Puasa mensterilkan tubuh dari bahaya racun yang menggumpal didalam sel-sel atau jaringannya akibat konsumsi makanan.
5.        Puasa bisa meringankan dan meredam gejolAk seksual terutama dikalangan pemuda.
6.        Puasa merupakan tindakan preventif dari berbagai penyakit.

3.2 Saran
Saran dari kami untuk untuk pembaca adalah rajin-rajinlah beribadah. Jangan jadikan ibadah sebagai kewajiban saja tapi juga jadikan ibadah sebagai suatu kebutuhan. Karena ibadah tak ada ruginya selain dapat pahala kita juga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dari pembaca sangat kami harapkan agar makalah ini dapat jadi lebih baik untuk kedepannya.









DAFTAR PUSTAKA

ü  Nizar ad – daddar,Muhamad. Keajaiban Ibadah Secara Medis .Yogyakarta:Tugu , 2009
ü  https://www.google.com/search?q=wudhu+mencegah+penyakit+kulit#q
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar